Banner Indonesia Network

Kamis, 15 November 2007

SEJAK KELAHIRAN HINGGA USIA SEPULUH

Tuhan menciptakan otak yang begitu hebat dalam tempo 6 tahun pertama dimana ia mampu menampung informasi dengan kecepatan yang mengagumkan tanpa usaha sedikit pun begitu menurut Glenn Doman ( pengarang How to teach your baby to read )


Apa Yang Orang Tua Perlu Tahu Tentang Anaknya?

  • 50% Kemampuan intelektual seorang anak terbentuk di 4 tahun pertamanya, 30 % yang lainnya menjelang ulang tahun ke-8.

  • Tahun-tahun yang amat penting tersebut meletakan landasan bagi semua proses belajar di masa depan bila tidak mendapatkan lingkungan yang merangsangnya, otak seorang anak akan menderita.

  • Pengalaman yang kaya menghasilkan otak yang kaya anak-anak adalah guru terbaik bagi diri mereka sendiri, Orang Tua adalah Guru Pertama Terbaik Bagi Anaknya, Rumah merupakan Sekolah Pertama yang paling berpengaruh bagi kehidupan seorang anak.

  • Anak-anak belajar paling cepat dari pengalaman Visual tapi manfaatkanlah ke-4 indra lainnya sehingga belahan otak kiri dan kanan berkembang dengan optimal.

  • Anak belajar dari apa yang dia lihat,dia dengar dan dia pegang sehingga pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai Moral sangat efektif ditanamkan sejak dini.

  • Membacakan cerita bagi seorang anak mempunyai manfaat intelektual, emosional dan fisik yang dapat meningkatkan perkembangan anak itu. Serta akan membantu mengembangkan kosakata yang kuat dan kemampuan bahasa yang akan dibutuhkannya di sekolah.

  • Belajar apa saja –termasuk membaca, menulis dan matematika – sebenarnya mengasyikan apabila dilakukan secara menyenangkan antara orang tua dan anaknya.

Dunia yang akan ditinggali anak-anak kita berubah 4 kali lebih cepat daripada sekolah-sekolah kita” DR.Willard Dagget (Direktur International Center for Leadership and Education)

MULTIPLE INTELLIGENCES

Komponen-komponen kecerdasan seorang anak dan tanda-tanda potensinya pada anak menurut Howard Gardner (Harvard University) adalah :

  1. LOGICAL-MATHEMATICAL :

Anak yang suka berfikir, menganalisis sebab akibat, mengklarifikasi, memecahkan teka-teki dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. (cocok untuk scientist, mathematician, philosopher)

  1. VERBAL-LINGUISTIC:

Suka membaca dan mengarang, daya ingat detil dan kuat, suka asosiasi dan penguraian masalah cepat menguasai bahasa baru . (cocok untuk writer, orator, attorney)

  1. MUSICAL-RHYTMIC

Peka terhadap suara-suara non verbal disekelilingnya (ketukan, gesekan, dengung, tetesan atau aliran air dan sejenisnya) termasuk nada dan irama, mengingat dan berekspresi dengan lebih mudah bila dikaitkan dengan musik.

  1. VISUAL-SPATIAL

Pandai merealisasikan bentuk yang dibayangkan melalui suatu karya, pandai membaca bahasa lambing atau symbol (cocok untuk architect, engineer, sculptor, photographer, painter)

  1. NATURAL

Menikmati dan mengobservasi obyek-obyek ilmiah seperti gunung, laut, hutan, tanah, batuan, flora dan fauna. (cocok untuk adventurer)

  1. BODY-KINESTHETIC

Pandai berekspresi dan memecahkan masalah menggunakan sebagian atau keseluruhan tubuhnya , pandai berolah raga, menari, acrobat, main sulap. (cocok untuk athlele, dancer, actor, surgeon)

  1. INTER PERSONAL

Peka terhadap perasaan orang lain, mudah bersosialisasi, mampu memimpin dan menjadi penengah pertengkaran, banyak teman (cocok untuk counselor, minister, teacher, social worker, sales person)

  1. INTRA PERSONAL

Peka terhadap perasaan sendiri, suka merenung dan instrospeksi diri (cocok untuk poet, efficiency expert)

BUDAYA MEMBACA DI INDONESIA

Konon tingkat membaca di Indonesia itu paling rendah dibandingkan negara-negara tetangga belum lagi kalau dibandingkan negara-negara maju seperti Eropa atau Amerika. Coba kita perhatikan bukankah kita sudah berhasil memberantas buta huruf bahkan anak usia TK sekarang sudah pandai membaca padahal dulu saya baru bisa baca usia SD lho.. Jadi apa masalahnya coba kita simak hasil angket berikut :

  • Jumlah penduduk berusia diatas 15 tahun yang melek huruf di Negara seperti Amerika, Jepang, Jerman dan Inggris mencapai 99% lebih. Di Korea 97,6%, Thailand 95,3%. Filipina 95,3%, Vietanam 93,1%.Singapura 92,1%, Brunei 91%, Malaysia 87% dan Indonesia 86,3%.

(Human Development Index 1999)

  • Jumlah karya sastra yang dibaca oleh pelajar SMU di AS 32 judul, Prancis 30 judul,Jerman 22 judul, Jepang 15 judul, Rusia 12 judul, Malaysia 6 judul, Thailand 5 judul, Indonesia 0 judul

(Buletin IKAPI, Mei 2002)

  • Berdasarkan jumlah cetaknya setiap 1 surat kabar di Jepang untuk 1.7 penduduk, Singapore 1 surat kabar untuk 2.9 penduduk, Malaysia 1 untuk 8 penduduk, Filipina 1 untuk 15 dan Indonesia 1 surat untuk 42 penduduk. (kompas 20 Juli 2002)

(saya husnuzhan aja mungkin baca korannya pinjam )

  • Nilai ekspor buku Prancis (th 1998-2001) ke Jepang 4.685.000 euro, ke Taiwan 4.402.000 euro, Cina 1.714.000 euro, Thailand 1.679.000 euro, Hongkong 772.000 euro, Malaysia 406.000 euro, Vietnam 272.000 euro dan Indonesia 86.000 euro.

(Kompas, 6 Mei 2002)


Selasa, 13 November 2007

CARA MENGAJAR BALITA MEMBACA SAMBIL BERMAIN

disarikan dari handout seminar by Irene F. Mongkar)


Menurut Glenn Doman dalam bukunya “ How to Teach your Baby to Read” otak anak yang separuhnya sudah dilakukan pembedahan Hemispherectomy (membuang separuh fisik otaknya) bisa punya kemampuan sama dengan anak yang otaknya utuh.

Dalam kehidupan sehari-hari sudah terbukti bahwa anak-anak itu luar biasa, mereka bisa menghafal iklan, mereka bisa menghafal lagu yang sedang trend, anak bisa ‘nyeletuk’ tentang acara televisi meskipun sedang asyik melihat album foto sampil memainkan mobil-mobilan di tangannya, anak adalah pengingat yang baik mereka menyerap informasi dalam jumlah yang luar biasa. Untuk itu kita harus percaya anak memiliki kemampuan belajar yang tak tertandingi termasuk membaca.

Definisi membaca :

THE ABILITY TO RECOGNIZE WORDS AND UNDERSTANDING THE MEANING

Jadi dengan definisi itu kita mengerti bahwa membaca itu bukan mengucapkan kata tapi mengerti apa yang dibaca. Anak-anak dapat membaca : Kata di usia 1 tahun, Kalimat di usia 2 tahun dan buku di usia 3 tahun.

Jadi :

TIDAK PERLU DITANYA “ dapatkan anak kecil membaca?”

YANG PERLU DITANYA “ bacaan apa yang kita inginkan dibaca anak?”

MUTLAK :

UNTUK ANAK-ANAK:

BELAJAR=BERMAIN=BELAJAR


Kami para orang tua adalah pembuat keramik dan

anak-anak kami adalah tanah liatnya

Winifred Sacville Stoner (natural education)


Tips Mengajar Bayi Membaca :

  • Jangan Memaksa anak

  • Jangan Mengajar ABJAD dahulu

  • Jangan membosankan anak dengan (mengajar terlau cepat, terlalu lambat)

  • Jangan Memberi test terlalu sering

  • Jangan Tegang (kalau sedang BT, kesal, uring-uringan jangan mengajar karena akan terbaca oleh anak)

  • Mengajar dengan Intonasi yang bergairah, dan ceria selalu


BAGAIMANAPUN JELEKNYA CARA ORANG TUA MENGAJAR, HAMPIR DAPAT DIPASTIKAN BAHWA ANAK AKAN BELAJAR LEBIH BANYAK DARIPADA KALAU ANAK TIDAK DIAJARKAN SAMA SEKALI.


How to teach your baby read and math

Ini kisah aku waktu ikut seminar Mengajar Balita Membaca dan Matematika sambil Bermain” dengan Metode Glenn Doman (penulis buku How To Teach your Baby To Read) yang diselenggarakan secara berkala di Bandung pembicaranya seorang praktisi sekaligus alumni Institut Glenn Doman Philadelphia, AS mba Irene F. Mongkar yang telah berhasil mengajar anaknya membaca di usia 9 bulan dan sudah membaca buku lima sekawan di usia kelas 1 SD (ck..ck..ck).

Kita semua tahu banyak orang yang bisa baca jaman sekarang anak Tk banyak yang bisa baca tapi sangat sedikit yang gemar membaca dan lebih sedikit lagi yang memahami apa yang dibaca ..makin sedikit lagi yang bisa mengungkapkan apa yang dipahami dari bacaannya….dan hanya bisa dihitung dengan jari orang bisa berkarya setelah banyak membaca…

Membaca bukalah mata pelajaran seperti ilmu bumi melainkan fungsi otak seperti melihat dan mendengar bahkan fungsi otak tertinggi dari manusia dasar membangun intelegensi bukan skill…lantas kapan seorang anak belajar membaca… tentu saja sejak usia 0 tahun .

Konon buku Harry Potter di Indonesia merupakan best seller yang gaungnya terdengar dimana-mana kalau tidak salah penjualannya mencapai 12.000 eks namun di Thailand tidak begitu bergaung seperti di Indonesia namun penjualannya mencapai 30.000 eks..(wah..wah separah itukah tingkat baca di Indonesia). Diseminar ini saya mendapatkan bagaimana membaca yang benar yaitu bukan bisa mengucapkan tulisannya atau mengenal hurufnya tapi juga eksplorasi tentang kata tersebut dan inilah yang diajarkan kepada bayi mulai usia 0 tahun.

Otak kita akan tumbuh secara optimal jika digunakan, 5 tahun pertama adalah pertumbuhan yang sangat cepat dimana anak sangat suka sekali belajar..kita tahu anak usia 5 tahun ke bawah senang memainkan semua benda-benda sampai-sampai kita kesal karena seisi rumah jadi seperti kapal pecah..padahal itu adalah proses belajar buat anak..rasa Ingin tahu yang tinggi… contoh proses belajar anak di usia balita :

  • Merangkak (usaha untuk melawan gravitasi)

  • Apa saja di cermati (inilah yang menurut orang dewasa ‘main’)

  • Setiap objek diperhatikan tidak lebih dari 90 detik kemudian beralih ke objek lain (inilah yang disebut orang tua ‘anak saya mah bosenan’)

  • Membaca dengan benar

Matematika bukanlah bagian dari ilmu pengetahuan melainkan bahasa lain untuk berfikir dan menemukan jawabannya. Jika kita mengajarkan anak kecil Matematika maka dia akan menemukan rumusnya jadi sebenarnya membantu daya analitik anak kita.

Konon orang Indonesia dari SD sampai SMU sangat pandai matematika selalu masuk nominasi 5 besar dalam olimpiade matematika dunia hal ini karena di Indonesia anak dikenalkan dengan menghafal rumus sejak kecil sambil merem pun anak bisa menyebutkan rumusnya namun begitu terjun di dunia praktisi, memecahkan masalah nyaris tidak ada orang Indonesia yang dapat unjuk gigi seakan-akan matematika hanyalah teori konsumsi otak dan tiada berguna dalam kehidupan kecuali buat ngitung duit. Inilah perbedaan pengajaran matematika di Indonesia di bandingkan dengan negara maju, di negara maju seperti Jerman, Jepang , Amerika pengajaran matematika ditekankan pada daya nalar anak, memahami soal dan menterjemahkan masalah dalam kalimat matematika. Jadi sebenarnya matematika itu ilmu yang tidak berguna jika tidak digabungkan dengan yang lain.